Yayasan Sudamala Bumi Insani Menginspirasi di Sumba Lewat Program EGK
Sudamala Resorts melalui inisiatif berupa Yayasan Sudamala Bumi Insani (SBI) resmi memulai kegiatannya di Sumba dengan memberikan dukungan kepada Rumah Seni dan Budaya Sumba.
Inisiatif tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Waitabula, Senin (10/3/2025), sebagai awal kerja sama jangka panjang dalam mendukung pelestarian seni dan budaya di wilayah itu.
Yayasan SBI didirikan sebagai wujud komitmen Sudamala Resorts dalam menciptakan dampak positif bagi komunitas tempatnya beroperasi. Fokus utama yayasan ini mencakup empat pilar, yakni sosial dan kemanusiaan, pendidikan dan ekonomi produktif, seni dan budaya, serta lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Kami meyakini bahwa upaya yang dilakukan oleh Pater Robert dan timnya sangatlah penting dalam menjaga keberlangsungan seni dan budaya setempat. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mendukung inisiatif ini agar dapat terus berkembang dan memberi manfaat bagi lebih banyak orang," kata Ben Subrata dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com.
Rumah Seni dan Budaya Sumba mempunyai misi lebih dari sekadar pelestarian artefak fisik. Lembaga ini juga menanamkan nilai-nilai budaya leluhur sebagai fondasi moral bagi anak-anak Sumba di tengah pesatnya arus globalisasi.
Bukan hanya pelestarian seni dan budaya, Yayasan SBI juga memperlihatkan komitmennya terhadap pengembangan masyarakat melalui dukungan kepada program English Goes to Kampung (EGK). Program ini dipelopori oleh Asti Kulla dan bertujuan meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris masyarakat lokal.
![]() |
Yayasan SBI mengawali dukungan ini dengan penandatanganan MoU dan bantuan finansial selama dua tahun ke depan. Bantuan ini tidak hanya mendukung pengajaran bahasa Inggris tetapi juga program turunan yang menangani isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)-salah satu tantangan sosial yang masih marak di Sumba.
Ben Subrata menekankan bahwa penguasaan bahasa Inggris merupakan langkah penting dalam mempersiapkan masa depan Sumba.
Pembelajaran bahasa Inggris di Sumba akan sangat membantu masyarakat dalam beradaptasi dan berpartisipasi dalam perkembangan pariwisata ke depan. Dengan keterampilan ini, mereka dapat menjadi pelaku utama dalam industri ini, bukan hanya sebagai penonton," terangnya.
Ketua Harian Yayasan SBI Sri Nuka menyampaikan bahwa sebelum memberikan dukungan, pihaknya sudah melakukan kajian menyeluruh terhadap konsep pelestarian dan tata kelola Rumah Seni dan Budaya Sumba.
"Kami melihat keseriusan dan dampak nyata dari program yang dijalankan. Dengan keyakinan itu, kami merasa nyaman untuk mendukung inisiatif ini dan berharap kerja sama ini dapat berlangsung dalam jangka panjang," tutur Sri.
Sri Nuka menambahkan, keterampilan bahasa menjadi jembatan bagi masyarakat untuk memetik manfaat dari industri pariwisata. "Dengan kemampuan bahasa yang baik, mereka akan lebih percaya diri dalam bekerja, berwirausaha, dan berinteraksi dengan wisatawan."
Program English Goes to Kampung(EGK) sendiri dipelopori oleh Asti Kulla. Menurut Asti Kulla, sangat penting memberdayakan perempuan dan anak perempuan melalui budaya lokal sebagai cara mengatasi tantangan sosial di Sumba.
Sejak 2015, EGK telah menjangkau lebih dari 8 ribu anak dan pemuda di pulau Sumba, membantu mereka membangun masa depan yang lebih cerah dan berdaya.
Dengan dukungan Yayasan SBI, diharapkan program ini dapat diperluas sehingga semakin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat nyata. Yayasan SBI berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif yang memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat Sumba, sejalan dengan visinya dalam memberdayakan komunitas lokal agar berkembang secara mandiri dan berdaya saing.
Langkah Yayasan SBI di Sumba diharapkan dapat menginspirasi berbagai pihak untuk ikut serta dalam pelestarian seni dan budaya lokal.
下一篇:Nilai Tukar Rupiah Melemah, Airlangga: Biasa Saja
相关文章:
- Momen PM Australia Beri Kalung Syal untuk Bobby Kucing Prabowo
- Bukan Soal Politik! Ini Alasan Pramono Anung Rombak Pejabat DKI Secara Besar
- Rumah Lurah di Lampung Dibakar Massa, Ini Dugaan Perkara yang Bikin Amarah Warga Memuncak!
- Penderita Kanker Darah di RI Meningkat, Mayoritas Idap Leukemia
- Menko Airlangga: Presiden Prabowo Ingin Masyarakat Manfaatkan Fasilitas Perbankan
- Antisipasi PHK Massal, Pemerintah Diminta Perkuat Perlindungan Buruh dan Deregulasi Industri
- Tambah Modal Jumbo, Bali Towerindo Teken Perjanjian Fasilitas Kredit dengan Bank Mandiri
- Munas XI Asperindo 2025 Siap Digelar, Presiden Prabowo Dijadwalkan Hadir
- Alasan Habiburokhman Mau Jadi Penjamin Mahasiswi ITB Tersangka Meme Jokowi
- FOTO: Mengagumi Kemegahan Koloseum di Roma Italia
相关推荐:
- 7 Manfaat Puasa Ramadan untuk Kesehatan, Apa Saja?
- Resmi Perubahan Harga BBM Pertamina, Berlaku 17 Mei 2025 di Seluruh Indonesia
- Anjlok Rp20 Ribu, Emas Antam Dibanderol Rp1.871.000 per Gram pada 17 Mei 2025
- FOTO: Keindahan 'Mata Biru Muda', Mekarnya Bunga Nemophila di Jepang
- Tak Diduga
- 5 Tahun Berturut
- Jakarta Sepi di Libur Panjang? Jangan Lupa Klaim Saldo Dana Kaget Ini
- Warga Jakarta! Klaim Saldo DANA Kaget di Hari Terakhir Libur Panjang
- TETAP CAIR! Saldo Dana Rp 600 Ribu Ngalir ke Rekening Lansia, Disabilitas Juga Dapat Rezeki Ramadan
- Saldo DANA Kaget Jadi Gaya Hidup Digital Baru, Segera Klaim di Sini!
- Awal Ramadan Berpotensi Berbeda, Menag Beri Tenggapan
- Panduan Pelaksanaan Waisak dan Pelepasan 2.569 Lampion di Borobudur
- HPP Gabah Petani Naik per 15 Januari 2025, Cek Rinciannya di Sini
- OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah
- THR CAIR! Saldo Dana Bansos Maret 2025 Tahap II Dipercepat Masuk Rekening, Cek Besarannya
- DPR: Demokrasi yang Matang Menuntut Kritik Konstruktif, Bukan Kekerasan terhadap Media
- Hasto Belum Ditahan KPK, Bungkam Usai Diperiksa Selama 3,5 Jam
- Soal HGB Pagar Laut Tangerang, AHY Ngaku Tak Tahu: Terbit 2023, Saya Masuk 2024
- Long Weekend Imlek, 36 Ribu Orang Tinggalkan Jakarta: Ada 7 KA Tambahan
- 20 Kota di Dunia dengan Ruang Hijau Terbanyak, Tak Ada dari Indonesia